Source: |
Ramadhan kali ini lebih berasa.
Itu deskripsi yang paling pas untuk menggambarkan apa yang saya rasakan. Bukan saja karena ini Ramadhan kedua saya bisa menghabiskan waktu penuh dengan istri dan anak-anak, tapi juga karena kali ini ramadhan dijalani dengan persiapan yang lebih mapan.
Sejak sebelas bulan lalu, sejak ramadhan tahun kemarin, yang berjalan berantakan jauh dari target yang direncanakan, saya mulai dengan coba membangun persiapan. Iya, persiapan untuk ramadhan tahun ini. Bukan secara materil, tapi persiapan yang lebih difokuskan ke orangnya.
Dimulai dengan jujur pada diri sendiri. Coba melihat siapa diri saya, dari sisi yang sejujur-jujurnya. Kalau dijabarkan, mungkin jadi novelet, tapi intinya saya mulai dengan berdamai dengan diri sendiri.
Akan sulit mempersiapkan diri menghadapi ramadhan, yang sebenarnya adalah perang besar antara saya yang ingin jadi lebih baik dan diri saya yang lebih suka menurutkan ajakan pada godaan demi godaan.
Mulai dari shalat yang masih sering kepepet at the last minutes. Masih suka debat, padahal Rasulullah menganjurkan jauhi berdebat. Masih sering emosian marah-marah terus nyesal sendiri, eh tapi selang sekian waktu mengulangi kesalahan yang sama. Termasuk masih banyak harus belajar kembali hal-hal dasar dalam agama ini, yang mungkin karena sudah terlalu dasar, sudah terlanjur jadi kebiasaan, jadi dianggap enteng. Padahal bisa jadi kebiasaan yang saya jalani itu salah.
Ada banyak yang harus diperbaiki. Dan ketika mulai menuliskan daftar rehabilatsi diri, hasilnya adalah list yang panjangnya lagi, lagi dan lagi. Melihatnya saja sudah membuat patah semangat. Sempat muncul pemikiran ini adalah misi yang sia-sia.
Tapi kemudian entah darimana, ada pemikiran lain yang hadir. lebih baik kalah setelah berjuang mati-matian. Kalah terhormat. Dan saya memutuskan untuk mulai program perbaikan diri yang tak terbayang bagaimana jalannya nanti. Mengulang-ulang kalimat yang sama dalam kepala berkali-kali. Jalani saja satu persatu, mulai dari yang paling mudah dikerjakan.
Perjalanan ribuan mil, dimulai dengan satu langkah kecil. Itu pepatah cina kuno.
Hanya dibutuhkan dua langkah untuk menaklukan gunung tinggi. Langkahkan kakimu di depan kaki yang lain, lalu ulangi dikaki berikutnya. Pepatah viking dari sebuah film.
Jalannya ternyata lebih sulit dari yang saya bayangkan. Hanya arena ego saya nekad terus mencoba memperbaiki diri. Berhasilkah saya? Sejujurnya, jawaban saya adalah; entah, saya juga tidak tahu.
Saya betul-betul tidak tahu apakah sudah jadi lebih baik atau belum. Hanya saja saya merasa hari-hari jadi lebih baik.Emosi yang mulai tertata. Pikiran yang mulai bisa lebih dikendalikan. Semakin dekat dengan agama. Dan banyak perubahan-perubahan kecil yang mulai terlihat, setidaknya bagi saya sendiri.
Dan akhirnya sampai juga, tadi pagi, sahur pertama di bulan ramadhan 1436 H. Alhamdulillah. Saya masih diberi kesempatan untuk menikati ramadhan ini. Rasanya sudah sangat lama saya tidak merasakan sebegini senangnya menyambut dan memulai puasa ramadhan. Termasuk senyum-senyum sendiri membaca notes kecil yang corat-coret dibuku saku.
Catatan tidak penting bagi orang lain, tapi penting bagi saya.Karena itu hal-hal yang mengganggu saat ramadhan-ramadhan yang lalu. Hal-hal sepele seperti: Jangan lapar mata membeli bukaan, gak bakal habis. Atau, ngopi secangkir saja saat sahur, mual ntar kalau kebanyakan. Atau, makan yang 'berat' itu selepas tarawih, ruku' saat kekenyangan itu menyebalkan.
Ramadhan ini betul-betul awal baru. Semua target didesain supaya mudah dicapai. Ngaji 4 halaman setiap selesai shalat. Jangan berdebat. Bicara yang baik atau diam. Buat status yang bermanfaat di medsos.
Jujur saja, semuanya menyenangkan. Dan saya bersyukur sudah mempersiapkan sebelas bulan untuk menyambut ramadhan kali ini. Ramadhan yang saya harapkan akan jadi titik awal bagi perbaikan diri saya kedepan.
Jadi jargon saya ramadhan ini, mirip dengan pertamina. Dimulai dari nol, ya.
Hihihi jargonnya kereen. Semangat menjadi lebih baik dari sebelumnyaa bang sayed :)
ReplyDeleteBlognya keren bang fadhil
ReplyDeleteHahaha. Semoga ibadah dibulan ini bisa jauh lebih sempurna dari sebelumnya. Selamat untuk blog barunya bg.
ReplyDeleteHahaha. Semoga ibadah dibulan ini bisa jauh lebih sempurna dari sebelumnya. Selamat untuk blog barunya bg.
ReplyDelete