Yang Diam Dalam Cinta

Teman, ada banyak mereka disekeliling kita.
Orang-orang yang diam dalam cinta, mereka yang mencintai tanpa pamrih.
Mereka yang bahagia karena memberikan yang terbaik, meski sering terlupakan
Mereka yang tak jarang tak dihargai.

Mereka, bisa jadi adalah guru mengaji di balai pengajian dipelosok kampung.
Tak sering disapa tunjangan pemerintah, bergaji seperlunya sesuai keikhlasan orang tua.

Mereka, bisa jadi adalah guru Taman Kanak-kanak ataupun Pendidikan Anak Usia Dini
Tersenyum penuh cinta merawat buah hati kita, keponakan kita, adik kita.
Tak mengeluh ketika bajunya terkena coretan, tertumpahi sirup, pun ketika menemani ke kamar mandi.

Mereka, bisa jadi adalah Kakek Nenek yang merawat cucunya dengan sepenuh kasih ketika ayah bunda harus ke kantor. Tak menggubris lelah, ataupun sendi yang berderit ngilu saat berlari kecil mengelingi rumah, menemani mandi di keran air hingga sama kuyupnya, atau menggendong sang cucu hingga lelap.

Mereka, bisa jadi adalah anggota paling tidak memiliki jabatan dalam organisasi, lembaga, atau partai.
Yang menyediakan rumahnya sebagai tempat berkumpul.
Yang dengan penghasilan seadanya dipelosok kampung dan tidak mendapat dana pembinaan dari 'induk organisasi' namun bahagia menghadirkan bercangkir kopi teh dan gorengan seadanya. Memasang bendera dan spanduk.

Mereka ada disekeliling kita. Dan lihatlah, meski terkesampingkan, tak jarang tidak dihargai, namun mereka hidup dalam kenyamanan dan keteduhan. Hari-hari mereka lapang, meski rezeki mereka kurang dimata orang lain.

Teman, untuk mereka, cinta tak diumbar kata. Dibagikan dalam tindakan nyata.
Dan karena mereka, saya percaya, bangsa ini masih bisa kembali menjadi rumah yang nyaman bagi semua kita. Harapan bagi bangsa ini masih ada. Karena masih ada hati yang berjuang untuk memberikan yang terbaik, bukan meminta diberikan yang terbaik.

Seperti sebuah karya cinta yg diunduh didunia maya berikut ini, sebuah Film Sederhana (klik saja) bagi bangsa ini. Saya pilihkan sebagai penutup tulisan ini.